Belajar Bahasa Seperti Anak Kecil.

Tahukah kita semua bahwa saat baru dilahirkan ke dunia ini kita tidak bisa berbicara dan paham apa yg dibicarakan oleh orang lain di sekitar kita?

Nah… tapi dengan berjalannya waktu, kita perlahan bisa berbicara. Dengan diawali sepatah-dua patah kata dan mulai memahami apa yg diucapkan oleh orang tua kita.

Awalnya bisa ngomong … “papa, mama, kakek, nenek, kakak”. Lalu kosa katanya bertambah, jadi bisa mengucapkan apa yg disuka dan apa yang tidak disukai. Bisa menyatakan apa yg dialami dan merespon bila dipanggil namanya. Sejalan dengan perkembangan otaknya, saat itu mulai lancar berbicara . Kemudian belajar angka dan perhitungan sederhana.

Ketika sudah masuk sekolah mulai diajari menulis dan membaca. Berhitung yg lebih rumit dan menghapal.

Setelah saya amati dan pelajari, dari mulai 0 sampai bisa berbucara dan berhitung dasar saja, dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun.

Atas dasar itu saya mau membuat sebuah eksperimen yang “kelinci percobaannya” adalah saya sendiri. Sudah beberapa minggu ini saya mencoba mempelajari bahasa Prancis. Dari belum tahu apa-apa sama sekali sampai sekitar tiga tahun jedepan, hasil apa yg akan dapat saya peroleh. Saya akan berusaha selangkah demi selangkah, seperti anak kecil belajar bahasa dan berbicara.

Lihat saja hasilnya nanti. Wallahualam ….

Iklan

Step by step Belajar Bahasa Belanda ( Cara pengucapan).

Assalamu’alaikum para pembaca. Setelah sekian lama vakum, saya kembali menulis di sini mengenai belajar bahasa Belanda dari dasar banget.

Kalau tulisan terdahulu saya sudah dibahas cara penulisan & pengucapan afabet dalam bahasa Belanda, kali ini ada tambahan sedikit cara pengucapan dari gabungan beberapa huruf.

tj dibaca ce.

ij dibaca ai.

SJ dibaca sye.

ig dibaca eh.

Mengunjungi acara Road to Hijrah Fest 2020

Beberapa waktu yang lalu Saya diberitahu seorang teman, bahwa akan ada acara Road to Hijrahfest 2020. Tanggal Berikut tampilan undangannya di media maya.

Karena penasaran, pada hari Sabtu, 16 November 2019 kemarin saya mengunjungi acara tersebut.

Karena saya saya baru sampai ke tempat acara sekitar jam 5:00 sore, maka saya tidak sempat bertemu dengan teman saya yg memberi info acara Hijrahfest itu. Lalu Sayapun menjelajahi seluruh tempat acara tsb.

Di Planery Hall, tempat berlangsung nya puncak acara.

Di ruangan-ruangan lain ada acara pameran busana muslim, konser musik, pameran produk syariah dll.

Sekitar jam 6:30 sore, saya-pun meninggalkan tempat acara Hijrahfest di JCC tersebut.

Kesan saya, Kalo di bandingkan dengan kemeriahan acara Islamic Book Fair yang hampir tiap tahun saya kunjungi sih masih kalah meriah. Tapi kalau untuk melihat / mencari busana muslim muslimah yang bagus dan berkualitas di sinilah tempatnya.

Wassalam…..

Demokrasi dan Pemimpin

  IMG_7198

Di dalam paham Demokrasi, pemimpin dipilih oleh rakyat.  Rakyatlah yang menentukan figur seperti apakah yg pantas memimpin mereka.  Pemimpin itu juga pencerminan dari rakyatnya.  Kalau rakyatnya religius, pastilah akan memilih pemimpin yang religius pula.  Sedangkan kalau rakyatnya doyan mabuk, pastilah akan dipilihnya pemimpin yang doyan mabuk juga.

Di dalam demokrasi biasanya ada pemungutan suara untuk memilih figur-figur yang dicalonkan untuk memimpin.  Itu tadi….. rakyatlah yang menentukan pilihan dengan suara mereka.  Calon pemimpin yang dapat suara terbanyak itulah yang pantas jadi Pemimpin / Kepala / Ketua / Presiden dll.

Pemimpin terpilih, entah itu tingkat RT / RW, tingkat daerah, ataupun tingkat pemerintahan negara harus memimpin dan mengayomi seluruh warganya, entah itu warga yang memilihnya, ataupun yang tidak sudi memilihnya.  Jadi harus adil!  Pemimpin juga harus merealisasikan janji-janji nya saat kampanye.  Biasanya inilah yang paling sulit.  Entah karena lupa, atau karena sibuk ngurusin keluarga, selama memerintah janjinya untuk melakukan ini dan itu jadi tidak terlaksana.   Biasanya rakyat / warga akan kapok memilih pemimpin yang macam begini.

Pemimpin yang baik juga harus mau mendengarkan keluh-kesah warganya, juga harus mau di kritik, entah itu oleh tokoh masyarakat, pers, ataupun pelajar / anak muda.   Jangan malah jadi lantas  naik pitam dan memusuhi atau bahkan menghukum orang yang mengkritiknya.  Kalau Dia melakukannya melalui tangan-tangan aparat yang ada di sisinya, itulah yang disebut Rezim. 

Didalam negara demokrasi, rakyat / warga juga boleh menyatakan pendapat dengan bebas, meskipun itu untuk mengkritisi kebijakan sang pemimpin.   Biasanya rakyat melakukan ini bukan dengan tujuan ingin mengacaukan jalannya pemerintahan, apalagi ingin berontak,  akan tetapi karena rakyat itu sekedar ingin agar sang pemimpin segera sadar bahwa Dia sudah “salah jalan / salah arah” dan harus segera kembali ke jalan / arah yang semestinya.

Jadi nggak gampang jadi pemimpin!  Karena tanggungjawabnya sangat besar.  Tanggungjawab kepada rakyat untuk merealisasikan janji-janjinya dan tanggungjawab kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa untuk segala tindak tanduknya selama memimpin.

Wassalam……

Berbuka Puasa Bersama Kawan Sekantor

Tahun – tahun sebelumnya Saya biasa menyempatkan diri berbuka puasa di masjid-masjid / musholla di sekitar Jakarta ini.   Tapi tahun 2019 / 1440 H, Saya lebih banyak berbuka puasa di kantor saja.  Hal ini dikarenakan oleh banyaknya pekerjaan yang harus di selesaikan.

Dikantor berbuka puasanya bareng dengan kawan – kawan yang sama – sama belum pulang kerja, dengan hidangan takjil yg sebenarnya sama saja ragam macam nya dengan hidangan takjil di masjid – masjid / musholla yang pernah saya singgahi, seperti gorengan, lontong isi, minuman teh hangat, es buah dll.  Yang membedakan adalah suasananya….   Kalau berbuka di masjid suasananya lebih khidmat, sebelum berbuka, para jamaah berdzikir dan berdo’a bersama.  Setelah berbuka dilanjutkan dengan sholat Maghrib Berjamaah.  Jelas berbeda dengan berbuka puasa di kantor tentunya, yang didahului dengan omong – omong gak jelas, begitu Adzan terdengar langsung menyerbu hidangan yg tersedia sambil ngobrol ngalor – ngidul sampai banyak yang melewatkan sholat Maghrib hingga waktu Isya tiba.

Tanggal 17 Mei 2019 / 12 Ramadhan 1440 H  kemarin, Para pimpinan di kantor kami mengajak berbuka puasa para karyawan / staf di luar.  Tepatnya di sebuah restoran yang terletak di daerah Lebak Bulus.

Bukber di Hanamasa 17 Mei 2019

Hanamasa Restaurant Lebak Bulus 17 Mei 2019

Karena letak restoran tersebut yang berada di daerah macet saat jam pulang kerja, maka Kami-pun berangkat sekitar jam 16:00 WIB dengan mobil dan ada juga yang pakai motor.  Tapi karena macetnya parah, ada juga yang sampai di sana setelah Adzan Maghrib berkumandang.

Bagusnya, walaupun ini restoran masakan Jepang, tapi disediakan juga Musholla di dalamnya.  Jadinya bagi yang ingin menunaikan sholat Maghrib ada fasilitasnya deh.

Walaupun hidangannya beraneka ragam dan Saya tidak begitu mengerti apasaja namanya,  tapi  bagi Saya merupakan pengalaman yang berbeda daripada yang biasanya saya konsumsi saat berbuka puasa.  Alhamdulillah…………

 

 

 

 

Berbuka puasa di Masjid Al Istiqomah

Hari Sabtu sore (tgl. 26 Mei 2018) saya jalan-jalan nyari buah qurma Tunisia untuk buka puasa. Kata orang-orang qurma yang bagus ada di Total Buah. Setelah tanya sana-sini, akhirnya saya ketemu Total Buah di jalan Fatmawati yg arah ke Blok M. Ternyata memang benar buah qurma disana banyak pilihannya. Setelah membeli qurma Tunisia dan buah manggis, sayapun segera balik pulang menuju rumah di Pasar Rebo. Harapan saya bisa buka puasa di rumah sirna setelah melihat jalanan menuju arah Pasar Rebo padat merayap. Sudah setengah enam sore saya masih di daerah Cilandak ( depan gedung Trakindo). Jalan TB Simatupang di dipan saya macet karena lampu merah. Belum lagi harus melewati lampu merah di depan Kementerian Pertanian.

Akhirnya saya putuskan belok ke jalan Ampera Raya (yg juga padat) terus belok ke jalan Pejaten Barat, ke arah Pasar Minggu. Karena saya lihat langit sudah semakin senja, saya harus cepat-cepat cari masjid untuk berbuka puasa. Saya lihat di kiri saya ada jalan Pejaten Barat 2. Saya langsung belok ke jalan tersebut. Saya susuri jalan tersebut, dengan harapan bertemu masjid atau Musholla. Setelah bertanya kepada seseorang sayapun mendapati sebuah masjid yg lumayan besar.

Setelah memarkirkan motor Sayapun bergegas mencari tempat wudhu kemudian masuk masjid. Saya lihat orang sudah pada berdatangan memasuki masjid.

Tidak beberapa lama Adzan pun berkumandang, dan Sayapun berbuka puasa dengan warga sekitar. Hidangannya seperti biasa, dalam piring piring plastik kecil terdapat gorengan, qurma ditambah air teh hangat dan air mineral. Terus ditawarkan juga nasi kotak untuk dimakan setelah Sholat Maghrib. Alhamdulillah …..

Setelah Sholat maghrib Sayapun segera bergegas pulang ke rumah, supaya tidak kemalaman, karena memang niatnya mau buka puasa di rumah. Tapi karena macet n’ sudah kelewat sore jadi terpaksa cari masjid untuk berbuka dan sholat Maghrib.

Pemutaran Kembali Film Pemberontakan G30S / PKI

Hari jum’at malam 29 September kemarin, saya ikut Nobar (Nonton Bareng) Film Pemberontakan G30S / PKI bersama para tetangga, warga RW.06 Cijantung 2, Jakarta Timur. 

Diluar dugaan Saya, yang nonton banyak sekali, dari orang tua sampai anak-anak kecil. Mereka antusias “melototin” itu film sampai dengan selesai sekitar jam 2 dini hari. 

Setelah bergulirnya era reformasi, pemutaran film Pemberontakan G30S/PKI ditiadakan bahkan dilarang dengan berbagai macam alasan.  Ide dari Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo ini bagus sekali. 

Belajar Beladiri Karate untuk Kesehatan Jiwa Raga

Ada banyak alasan kenapa orang mempelajari ilmu beladiri.  Ada yang ingin jadi orang yang kuat. Ada juga yang ingin jadi atlet profesional dan jadi juara. Ada yang mau cari, teman dan silaturahmi. Ada juga yang hanya untuk mencari/menjaga kesehatan jiwa raga saja.  

Saya sendiri termasuk golongan yang terakhir, belajar beladiri  agar kesehatan badan tetap terjaga.  Untuk itulah mulai dari pertengahan tahun 2017 ini  Saya ikut belajar beladiri Karate.  

Berawal dari seringnya Saya ikut Sholat dan kajian dakwah di masjid Nurul Iman yg terletak di lantai 7 pusat perbelanjaan Blok M Square, suatu saat Saya lihat di di papan pengumuman masjid ada pengumuman di tempel….


Saya pun jadi tertarik untuk mendaftarkan diri.  Setelah tanya-tanya di sekretariat masjid Nurul Iman akhirnya Saya memutuskan untuk ikut belajar Karate yang waktunya hari Sabtu dan Minggu pagi tersebut.  Tempatnya yaitu di lapangan futsal di samping Masjid Nurul Iman Blok M Square yang notabene merupakan tempat tertinggi dibangunan pusat perbelanjaan tersebut.  Beratapkan langit biru yang kalau masih pagi hari antara jam 07:00 WIB sampai dengan jam 08:30 WIB matahari begitu terasa hangat, sehingga latihan jadi lebih bersemangat. 

Pada awal-awal ikut latihan Karate, badan masih serasa kaku.  Setelah latihan, badan serasa pegal-pegal.  Namun setelah beberapa bulan sudah ada perkembangan. Gerakan sudah agak luwes dan badan tidak terasa pegal- pegal lagi.


Saya tidak begitu berniat mengejar tingkatan sabuk.  Seperti yg sudah saya tulis diatas, saya cuma ingin menjaga agar badan tetap sehat, selalu fit dan bersemangat di hari-hari kerja saya.  Terlebih lagi saya ingin memahami dan mematangkan  jurus-jurus yang sudah di ajarkan kepada saya dulu, sebelum mempelajari jurus-jurus baru  lainnya.


Wassalamualaikum wr. wb. 

Wellcome iPhone 5 S

MERDEKA!!!                                                    17 Agustus 2017, Saya-pun kembali membeli Handphone baru untuk mengganti Handphone Sony Experia M 2 Aqua yang mulai banyak masalahnya. 

Bermula dari Handphone Sony Saya yang sering jatuh, lama-kelamaan berpengaruh pada tampilan dan operasionalnya. Ditambah lagi karena kapasitas penyimpanan data nya yang kecil (cuma 8 GB) padahal Handphone itu dipakai terus tiap hari untuk bekerja.  Terakhir kali jatuh LCD nya pecah di bagian dalam.  Tampilannya langsung buram, kayak televisi kalau antenanya kurang pas. Saya pun terpaksa keluar uang 650 ribuan untuk mendandani-nya.  Itu pun di tempat reparasi yang umum.   Kalo di Counter khusus Sony-nya bisa kena Rp. 1.400.000,- 

Setelah masalah LCD nya beres, rupanya masalahnya merembet ke bagian lainnya.  Handphone sering mati mendadak, juga gambarnya sering berubah warna/tampilan sehingga sangat mengganggu pekerjaan saya.  Karena banyak foto/gambar yang dikirim berhubungan dengan tugas kantor. 

Akhirnya Saya putuskan “Beli Handphone baru!”  Kebenaran hari Kamis, 17 Agustus 2017 adalah hari libur, jadi Saya minta adik Saya mengantar dan menemani mencari Handphone di ITC. Cempaka Mas. Cempaka Putih. 

Pilihan akhirnya jatuh ke iPhone 5S, setelah tanya-tanya dan lihat sana-sini.  Saya pilih warna grey/abu-abu, sekaligus Saya beli kartu yang “menurut Saya” kuat/bagus sinyalnya di daerah tempat tinggal Saya. 

Saat memposting tulisan ini, Saya masih sambil belajar cara mengoperasikan iPhone ini. Mudah-mudahan Saya bisa menguasainya sebelum Sony Experia nya di “istirahatkan selamanya”. 

Wassalam…..

Pisau lipat Swiss Idaman

Beberapa hari yang lalu saya membeli sebilah pisau lipat Victorinox.  Bagi kawan-kawan pembaca, mungkin ini kejadian biasa saja. Cuma beli pisau lipat….. 

Tapi bagi saya ini kejadian istimewa. Kenapa??  Karena saya mengidamkan punya pisau lipat buatan Swiss ini sejak lama.  Sejak saya SMA sekitar tahun 90-an. 

Tapi karena dari dulu harganya selalu mahal. Lebih mahal dari harga pisau dapur emak saya, sedangkan saat itu saya belum punya penghasilan (bekerja), maka keinginan saya itu cuma jadi angan-angan saja.  Sekarang walaupun yg saya beli ini mungkin yang paling murah dari beberapa macam pisau lipat Victorinox lainnya, tapi saya cukup puas, karena salah satu keinginan saya sudah kesampaian. Semoga pisau ini bisa bermanfaat dalam keadaan darurat.  Wassalam…..